Kamis, 03 Mei 2012

Kenapa Anda Mau Dijajah….???


Punya kesempatan menempuh pendidikan dan berkawan dengan
orang-orang dari berbagai bangsa, selain membanggakan juga membuka
peluang terjadinya interaksi yang tak terduga bahkan sering sangat
berkesan sampai kapanpun.   Itu yang pernah saya alami ketika
berkesempatan mengambil post-graduate study di negara tetangga.
Ada seorang kawan berkebangsaan Maroko namun sebenarnya dia sudah lama
menjadi warga negara Belanda.  Dalam kesempatan santai,  setelah bicara
tentang banyak hal dan saling menanggapi,  iseng-iseng saya tanyakan
kenapa orang Belanda menjajah bangsa Indonesia selama beberapa abad.
Secara tak terduga,  dengan santai kawan itu menjawab dengan pertanyaan,
“Kenapa bangsa anda mau dijajah…?”
Dari jawaban tak terduga itu lalu saya mencoba melakukan refleksi.
Mungkin memang benar adanya.  Andai saat itu Nusantara sudah menjadi
Indonesia seperti sekarang,  andai orang-orang Nusantara saat itu sudah
memiliki wawasan kebangsaan dan persatuan sebagai bangsa yang besar,
andai saat itu sikap mental orang Nusantara jauh dari sikap
feodalistik,  menjilat dan sebagainya,   mungkin penjajah tidak akan
bisa menguasai seluruh sendi kehidupan masyarakat seperti saat itu.
Saya tahu bahwa sejarah tak dapat diulang untuk waktu sekarang.   Orang
Belanda takkan datang lagi dengan wajah yang sama untuk menjajah.  Namun
saya berpikir andai sekarang ini ada penjajah versi baru datang lagi ke
Indonesia,  dari bangsa manapun datangnya,  entah itu berwujud sebagai
investor asing,  entah itu menggunakan kedok agama,  akankah bangsa kita
sudah siap menghadapinya….?
Melihat sikap mental kita yang cenderung stagnan dari waktu ke waktu,
kita harus semakin menyadari bahwa kita bukan bangsa yang unggul.
Dengan modal kesadaran itu sebenarnya sudah cukup untuk membuat kita
berani bangkit melawan penjajahan dalam wujud apapun yang mencoba masuk
dan  merusak tatanan berbangsa kita.   Meskipun momentum reformasi tahun
1998 nampaknya sudah menjadi dingin dan kita kembali kebingungan dengan
banyaknya kerusakan sendi-sendi bangsa  bersifat sistemik,   tak ada
salahnya kita berharap ada reformasi ke-dua yang akan membawa Indonesia
kembali berjaya menjadi  Nusantara baru seperti pada saat itu.
Hal itu tentunya dapat kita raih dengan keyakinan penuh apabila seluruh
elemen masyarakat bersatu padu mewujudkannya.    Kecuali….   ya seperti
yang dikatakan kawan dari Belanda itu tadi,  KITA MEMANG MAU
DIJAJAH….!!!!
Sekedar refleksi pribadi.
Salam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar